I.
PENDAHULUAN
Usahatani dipedesaan
biasanya dilakukan dengan lahan garapan yang sangat kecil dan modal yang
terbatas serta penyediaan tenaga kerja keluarga yang musiman. Sehingga
pendapatan usahatani harus diatur sesuai dengan keperluas rumah tangga dengan
cara usahatani campuran,
Usahatani campuran dapat
menyelamatkan hilangnya pendapatan karena kegagalan panen satu jenis usaha oleh
penghasilan dari jenis usaha lainya.
Usahatani campuran juga
menyebarkan resiko kehilangan sumber pendapatan dari kegiatan usahatani
lainnya.
Memelihara ternak sejak
dahulu terbukti sangat membantu usaha tanaman pangan, selain pupuk kandang yang
bermanfaat untuk tanaman, ternak juga memanfaatkan hijauan sisa hasil tanaman.
Kambing dan domba merupakan
jenis ternak yang sangat cocok bagi usahatani berlahan sempit. Resiko kematian
yang lebih kecil dibanding ternak besar, karena dengan modal ang sama petani
bisa memiliki kambing dan domba dalam jumlah yang lebih banyak bila dibanding
ternak besar.
Ternak kambing dan domba
dapat menyesuaikan diri dengan berbagai lingkungan, mudah dipelihara, dapat
dijual setiap saat, lebih cepat berkembang biak dibanding ternak besar, dapat
memanfaatkan hampir semua jenis hijauan dan sisa pertanian, modal untuk kandang
dan ongkos pemeliharaan yang lebih rendah.
II.
MENINGKATKAN KEUNTUNGAN USAHA
Mengenal dan
mendalami suatu jenis usaha yang sedang dijalankan biasanya akan memperbesar
keuntungan, karena ongkos pemeliharaan dan harapan penjualan dapat
diperhitungkan sebaik-baiknya.
Untuk meningkatkan
keuntungan usaha harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Usahakan mencari
berbagai kombinasi penggunaan jenis pakan untuk umur ternak yang berbeda
sehingga ongkos makanan ternak dapat diperkecil, misalnya kombinasi jenis
pakan pada setiap musim tanam dan penggunaan sisa hasil pertanian di musim
panen merupakan cara terbaik untuk menekan ongkos pakan dan penyediaannya
sepanjang tahun.
- usahakan untuk
membuat catatan tentang pemeliharaan ternak dengan sederhana tapi
bermanfaat tinggi, catatan yang paling penting dalam rangka mengurangi
ongkos pemeliharaan misalnya : tanggal lahir ternak, untuk menentukan kapan ternak harus
disapih dan perkiraan kapan ternak dijual, tanggal perkwinan induk untuk
memperkirakan kelahiran serta besarnya penggunaan uang tunai maupun
pinjaman untuk biaya tetap maupun operasional pemeliharaan.
- sebaiknya juga
disediakan catatan tentang penambahan dan pengurangan jumlah ternak pada
waktu tertentu, misalnya : penambahan ternak dapat terjadi melalui
kelahiran, pembelian, penerimaan paroan, pemberian. Sedangkan pengurangan
dapat terjadi karena kematian, penjualan, membayar paroan, diberikan pada
orang lain, atau dikonsumsi.
- penggunaan
catatan produksi akan dapat mengatasi keragu-raguan dalam membuat
keputusan, keputusan yang baik dan terencana biasanya mendatangkan manfaat
yang besar.
III.
PENGATURAN PENJUALAN MELALUI PENGATURAN PRODUKSI
Memperhatikan rencana
penjualan yang teratur merupakan salahsatu cara untuk meningkatkan penerimaan
dari pemeliharaan kambing-domba secara teratur pula.
Pengaturan produksi dapat
membantu dalam perencanaan penjualan maupun pembelian ternak, perkiraan
kebutuhan modal dan tenaga kerja, serta perkiraan penerimaan hasilnya.
Produksi dapat diatur dengan
memperhatikan lamanya kebuntingan, usia penyapihan, usia pemasaran, usia
penggantian induk, usia penggantian pejantan, pemilihan bibit dan pejantan,
serta permintaan pasar yang bersifat musiman ataupun permintaan khusus seperti
pada hari raya Haji.
Karena usia kebuntingan
ternak domba adalah 5 bulan dan usia sapih pada usia 3 bulan, maka perhitungan
produksi dapat didasarkan kepada angka delapan ( 8 ) sebagai masa produksi anak
bakalan.
Apabila petani memiliki 8
ekor betina dan dikawinkan pada bulan yang berurutan, maka 18 bulan kemudian
yaitu delapan bulan setelah induk kawin atau 3 bulan usia ternak ditambah 10
bulan pertumbuhan, peternak dapat menjual setiap bulan, selama 5 tahun
mendatang pada saat induk diganti.
Apabila peternak hanya
memilik 4 ekor induk, maka penjualan dapat dilakukan setiap dua bulan sekali,
demikian halnya apabila hanya memiliki 2 ekor induk maka peternak hanya mampu
menjual setiap 4 bulan sekali, artinya selang waktu penjualan adalah jumlah
induk yang dipelihara dibagi delapan.
Engaturan produksi dan
pemasaran dapat meningkatkan penerimaan karena penjualan tergantung kepada
tingkat produksi dan usia jual, serta permintaan pasar.
IV.
WAKTU YANG BAIK UNTUK MENJUAL TERNAK
Ternak kambing dan
domba akan bertambah berat badannya dari hari ke hari sesuai dengan pakan yang
diberikan dan jenis bibt ang digunakan. Tetapi pada suatu saat berat badan
tersebut tidak akan bertambah lagi karena sudah mencapai usia dewasa. Ternak
dapat dijual pada saat berat badannya tidak bertambah lagi yaitu sekitar umur
ternak 1tahun.
Diusahakan tidak menjual
ternak yang masih muda atau dibawah umur karena selain harganya rendah,
kesempatan untuk memanfaatkan kecepatan pertumbuhan berat badan yang baik akan
hilang.
Penjualan ternak dapat
ditunda apabila beberapa saat lagi akan tiba hari raya Haji tetapi uga harus
diperhitungkan ongkos pemeliharaan tambahan selama penundaan ini dengan
kemungkinan naiknya harga ternak pada hari raya.
Penundaan penjualan ternak
yang terlalu lama akan mengakibatkan kerugian, karena ongkos pemeliharaan
berjalan terus sedangkan pertambahan berat badan hampir tidak ada.
V.
BEBERAPA CARA MENJUAL TERNAK
Ternak kambing dan
domba dapat dijual oleh peternak melalui
berbagai cara, masing-masing cara memberikan keuntungan yang berbeda tergantung
kepada banyaknya orang yang menangani penjualan. Adapun cara menjual ternak
adalah sebagai berikut :
1. Menjual langsung kepada pembeli, merupakan cara yang
terbaik karena seluruh keuntungan akan diterima oleh peternak.
2. menjual melalui blantik/bakul pasar, biasanya harus
ditambah beberapa angkos pemasaran lainya selain membuang waktu yang bsa
dimanfaatkan disawah atau diladang.
3. menjual melalui blantik desa, biasanya selain harus
menyisihkan nilai jual untuk pedagang perantara juga harganya akan lebih rendah
lagi karena masih diperlukan ongkos sampai ke pasar.
4. menjual ternak karena harus membayar pinjaman uang
merupakan cara yang paling merugikan karena peternak melakukannya dengan
terpaksa, harganya sudah ditetapkan jauh sebelumnya, dan beberapa perhitungan
ongkos pemeliharan tidak bisa dilakukan.
VI.
MENINGKATKAN NILAI JUAL TERNAK
Selain berbagai cara
yang telah ditempuh dalam kegiatan pemeliharaan ternak, misalnya peningkatan
nilai jual ternak, dapat pula dilakukan dengan cara melihat tingkat penawaran
dan permintaan.
Permintaan adalah besarnya
atau banyaknya kambing dan domba yang diperlukan oleh pembeli, sedangkan
penawaran adalah besarnya atau banyaknya ternak yang dihasilkan yang djual oleh
petani.
Apabila permintaan lebih
besar dari penawaran, biasanya harga akan naik dan sebaliknya apabila
permintaan lebih kecil dari penawaran maka harga akan lebih rendah.
Permintaan ternak kambing
dan domba akan tinggi pada saat menjelang hari raya, terutama Idul Adha,
demikian uga pada saat petani memerlukan ternak, misalnya pada awal usim kemrau
karena tanah tadah hujan kurang memberikan manfaat dan hasil bagi petan, atau
pada saat awal usim hujan karena persediaan rumput yang berimpah
Penawaran akan sangat tinggi
pada saat petani banyak menjual hasil tenaknya, misalnya pada awal musim hujan
karena kebutuhan uang tunai untuk pengolahan tanah meningkat, atau pada awal
musim kemarau karena persediaan rumput berkurang.
Dengan kenyataan demikian
usahakan jangan menjual ternak pada saat petani lain juga menjual ternak, saat
seperti ini mungkin baik untuk membeli ternak dan usahakan untuk menjual ternak
pada kondisi tubuh ternak lagi sehat, berat badan tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar