Click here for Myspace Layouts

Jumat, 26 Februari 2016

PTT PADI SAWAH

Budidaya padi di lahan sawah secara terus menerus telah berlangsung selama bertahun-tahun, sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan kesuburan tanah dan merusak sifat fisik tanah yang diakibatkan karena lahan sawah selau terus menerus menggunakan pupuk kimia tanpa memberikan pupuk organik. hal ini mengakibatkan kandungan organik dalam tanah semakin berkurang baik jumlah maupun kualitasnya, sehingga sebaik apapun varietas padi yang ditanam, apabila tidak ditunjang oleh lingkungan tumbuh perakaran yang baik, pertumbuhan tanaman tidak akan maksimal. pengelolaan Tanaman Terpadu ( PTT ) merupakan pengembangan dari konsep pengendalian hama terpadu ( PHT ) yang sudah lebih dahulu dikembangkan dan diterapkan. pendekatan PTT memfokuskan pada tanaman dan pengelolaan kesehatan tanaman, yang merupakan suatu sistem budidaya tanaman dan pengendalian hama penyakit yang terintegrasi. Komponen PTT dibagi menjadi dua bagian : 1. Teknologi Utama yang terdiri dari; a. Varietas Unggul Baru b. Benih Bermutu c. Penggunaan Bahan Organik ( Pupuk kandang/ kompos jerami ) 2 ton/ha d. Pengendalian hama penyakit terpadu serta panen dan pasca panen e. penanaman bibit muda ( 15-21 hari setelah sebar ) dan satu bibit/rumpun serta menggunakan sistem tanam jajar legowo Pemupukan Nitrogen berdasarkan pembacaan bagan warna daun, serta penggunaan P dan K berdasarkan analisis tanah.
2. Teknologi Pilihan yang terdiri dari; a. Pengolahan tanah sesuai musim dan pola tanam b. Pengairan berselang c. Penyiangan dengan landak/gasrok d. Panen tepat waktu e. Perontokan gabah sesegera mungkin Varietas padi yang digunakan adalah varietas unggul yang telah dilepas, berdaya hasil tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit serta sesuai keinginan petani. pada saat musim Hujan gunakan varietas yang tahan terhadap wereng dan penyakit lainnya, dan untuk musim kering gunakan varietas yang toleran terhadap kekeringan dan kurang disukai oleh penggerek batang. untuk perlakuan benih dilakukan dengan cara : 1. ambil air dalam wadah sesuai dengan ukuran jumlah benih 2. Masukan sebuah telur mentah kemudian masukan garam, diaduk-aduk sampai telur terapung. 3. setelah telur terapung, telur diambil dan gabah dimasukan kedalam larutan tersebut dan diaduk-aduk. 4. Benih yang terapung diambil dan dibuang. 5. benih yang tenggelam diambil dan dicuci dengan air sampai bersih sehingga larutan garam yang menempel tercuci dengan bersih, benih ini yang digunakan untuk digunakan sebagai bibit.

Rabu, 24 Februari 2016

Limbah Pertanian Sebagai Pakan Ternak Domba / Kambing


Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk mensiasati kendala yang dialami oleh peternak di musim kemarau. Musim kemarau yang panjang tentunya menjadi kendala bagi peternak dalam memperoleh hijauan berupa rumput ataupun dedaunan untuk pakan ternak.
Produksi tahu, tempe, tapioka, kecambah, dan huller penggilingan padi pada umumnya banyak diusahakan sebagai industri kecil dan industri rumah tangga seperti pembuatan minyak kelapa di pedesaan. Limbah atau sisa ampasnya masih banyak yang dipasarkan mentahan belum diolah menjadi komoditi produk yang memiliki nilai tambah produksi di pedesaan. Kadang ampas atau limbah produksi pada musim basah tidak laku dijual dan membusuk menjadi kotoran yang menimbulkan bau yang tidak sedap. Begitu juga sisa-sisa limbah sayuran pasar dan pertanian perkebunan setiap hari hanya menimbulkan kotoran, belum termanfaatkan dan jumlahnya cukup banyak.

1.        Hati pohon pisang/galih pisang, buah pisang afkir dan kulit pisang
Hamper di setiap kecamatan di Indramayu terdapat tanaman pisang yang menghasilkan limbah dari hasil produksi ataupun limbah olahannya dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak kambing. Dan ini di terapkan di beberapa desa sebagai pakan tambahan ataupun sebagai sumber pakan serat kasar.
Hati pisang/galih pohon pisang; hasil sisa dari produksi pisang yang terdapat di tengah-tengah pohon pisang. Hati Pisang/galih pisang dapat diberikan pada kambing segala umur dengan syarat hati pisang itu sudah dicacah terlebih dahulu dan dilayukan ± 3 jam, untuk mengurangi kadar airnya dan getahnya.
Batang pisang yang tidak dipakai biasanya langsung dibuang atau untuk menahan laju air tapi selain itu batang pisang juga bisa digunakan untuk pakan ternak karena kandungan yang terkandung di dalam batang pisang dapat meningkatkan gizi pada ternak tersebut sehingga akan meningkatkan kualitas dari ternak tersebut.
Kulit pisang mentah; hasil sisa dari produksi keripik pisang atau olahan pisang lainnya.
Buah pisang afkir; hasil sisa dari buah pisang segar yang akan di jual ke pasaran dan tidak masuk seleksi, biasanya meruakan buah pisang di bagian ujung, rusak karena transportasi, rusak karena saat pemanenean taupun buah pisang yang terpanen namun masih dalam kondisi muda.
2.        Air kedelai
Air kedelai; hasil sisa dari pembuatan tempe yakni air rebusan kedelai pertama yang berwarna putih kuningan dan sangat kental dengan asoma asam dan wangi yang khas. Pemberian dapat berupa sebagai air minum secara adlibitum maupun dikombinasikan dengan suplemen lain/mineral dengan bekatul/dedak dengan konsentrat, ampas tahu atau bahan pakan lain dalam bentuk comboran.
3.        Ampas tahu
Amapas tahu; hasil sisa dari kedelai yang dibuat tahu. Penyimpanan untuk supaya tahan lama dapat dilakukan dengan beberapa cara, pertama; penyimpanan dapat dilakukan dengan pengeringan terlebih dahulu baik di jemur atau dioven, kedua; disimpan dalam karung dengan disiram air setia 2 hari sekali, ketiga; disimpan dalam tong plastik dengan disiram air.
Ampas tahu merupakan bahan makanan penguat tambahan yang pemberiannya pada ternak sebanyak 3 Kg/hari/ekor. Penggunaan ampas tahu ini bertujuan sebagi sumber energi dan meningkatkan nafsu makan karena aromanya sangat disukai oleh kambing. Pemberian ampas tahu dapat diberikan langsung dicampur ke dalam hijauan cacahan atau di kombinasi dengan bahan lain dari limbah yang ada di lingkungan masyarakat.
4.        Onggok (ampas tapioka)
Onggok yang berasal dari ubi kayu merupakan hasil ikutan padat dari pengolahan tepung tapioka. Sebagai ampas pati singkong (ubi kayu) yang mengandung banyak karbohidrat, onggok dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi, nilai gizi yang terkandung pada onggok adalah protein 3,6%; lemak 2,3%;air 20,31%, serat kasar 35% dan abu 4,4%. Pemberian onggok singkong biasanya akan berpengaruh pada peningkatan jumlah susu yang dihasilkan ternak. Onggok singkong ini diberikan tunggal sebanyak 2 ons/ekor/hari.
5.        Kulit singkong (ubi kayu)
Kulit singkong; merupakan limbah dari olahan singkong. Penyimpanan dapat berupa dikeringkan di sinar matahari lalu disimpan dalam bentuk kering. Pemberian kulit singkong kering dapat dilakukan secara langsung. Untuk kulit singkong basah atau segar dapat dilakukan dengan dengan direndam selama 3 jam kemudian dibilas sebanyak 3 kali.
6.        Kulit jagung
Kupasan kulit jagung ternyata bermanfaat untuk diberikan kepada ternak sebagai pakan hijauan alternatif di musim kemarau. Kupasan Kulit Jagung ini dapat diperoleh dengan mudah di lokasi pasar induk yang ada.
Disarankan untuk menjemur terlebih dahulu Limbah Organik Pasar yang baru tiba. Kemudian bilamana memungkinkan untuk mencacahnya sehingga lebih mudah untuk dikonsumsi oleh ternak.
7.        Kulit daun bawang merah
Libah sayuran ini dapat diberikan sebagai campuran bahan pakan yang lain dalam jumlah 30% dari total hijauan yang dikonsumsi ternak
8.        Bekatul
Bekatul adalah hasil samping proses penggilingan padi.
Sebenarnya, dedak mengandung paling tidak 65 persen dari zat gizi mikro penting yang terdapat pada beras dan komponen tanaman bermanfaat yang disebut fitokimia, berbagai vitamin (thiamin, niacin, vitamin B-6), mineral (besi, fosfor, magnesium, potassium), asam amino, asam lemak esensial, dan antioksidan (Hariyadi, 2003).
Pada musim panen keberadaan Dedak Padi memang cukup banyak dan seringkali disimpan untuk pemakaian jangka panjang. Akan tetapi dedak padi tidak dapat disimpan lama karena :
·                      Mudah rusak oleh serangga dan bakteri.
·                     Mudah berjamur.
·                     Mudah berbau tengik
·                    Popularitas dedak padi
9.        Tetes tebu (molase)
Molase adalah sejenis sirup yang merupakan sisa dari proses pengkristalan gula pasir. Molase tidak dapat dikristalkan karena mengandung glukosa dan fruktosa yang sulit untuk dikristalkan.
Sumber molase itu sendiri didapatkan dari 2 macam. Pertama dari tebu dan kedua dari bit. Dari kedua sumber tersebut akan didapatkan molase yang berbeda sifat dan pengolahannya.
Molase ternyata memiliki kandungan zat yang berguna. Zat-zat tersebut antara lain kalsium, magnesium, potasium, dan besi. Molase memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi, karena terdiri dari glukosa dan fruktosa. Berbagai vitamin terkandung pula di dalamnya.
10.    Kulit kacang-kacangan
Kulit kacang-kacangan yang dapat dijadikan pakan ternak kambing meliputi; kulit kacang tanah, kulit kacang merah dan kulit kacang panjang.



Selasa, 23 Februari 2016

GEJALA KEKURANGAN UNSUR HARA PADA TANAMAN PADI



Kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak sebagaimana mestinya yaitu ada kelainan atau penyimpangan-penyimpangan dan banyak pula tanaman yang mati muda.
Gejala kekurangan ini cepat atau lambat akan terlihat pada tanaman, tergantung pada jenis dan sifat tanaman. Ada tanaman yang cepat sekali memperlihatkan tanda-tanda kekurangan atau sebaliknya ada yang lambat. Pada umumnya pertama-tama akan terlihat pada bagian tanaman yang melakukan kegiatan fisiologis terbesar yaitu pada bagian yang ada di atas tanah terutama pada daun-daunnya.
Bila tidak ada faktor lain yang mempengaruhi, maka tanda-tanda kekurangan unsur hara terlihat sebagai berikut:
  • Kekurangan unsur hara Nitrogen (N)

  1. Warna daun hijau agak kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini mulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun selanjutnya berubah menjadi kuning lengkap, sehingga seluruh tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan. Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan.
  2. Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
  3. Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, seringkali masak sebelum waktunya
  4. Dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-kecil
  5. Dalam keadaan kekurangan yang parah, daun menjadi kering, dimulai dari bagian bawah terus ke bagian atas

Kekurangan unsur hara Fosfor (P)

a.    Terhambatnya pertumbuhan sistem perakaran, batang dan daun
b.  Warna daun seluruhnya berubah menjadi hijau tua/keabu-abuan, mengkilap, sering pula terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya mati. Pada tepi daun, cabang dan batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah menjadi kuning.
c.     Hasil tanaman yang berupa bunga, buah dan biji merosot. Buahnya kerdil-kerdil, nampak jelek dan lekas matang
3
    Kekurangan unsur hara Kalium (K)
   Defisiensi/kekurangan Kalium memang agak sulit diketahui gejalanya, karena gejala ini jarang ditampakkan ketika tanaman masih muda.
a.   Daun-daun berubah jadi mengerut alias keriting (untuk tanaman kentang akan menggulung) dan kadang-kadang mengkilap terutama pada daun tua, tetapi tidak merata. Selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak menguning, warna seperti ini tampak pula di antara tulang-tulang daun pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor (merah coklat), sering pula bagian yang berbercak ini jatuh sehingga daun tampak bergerigi dan kemudian mati
b.      Batangnya lemah dan pendek-pendek, sehingga tanaman tampak kerdil
c.       Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah dan tidak tahan disimpan
d.      Pada tanaman kelapa dan jeruk, buah mudah gugur
e.       Bagi tanaman berumbi, hasil umbinya sangat kurang dan kadar hidrat arangnya demikian rendah
Khusus untuk tanaman padi, gejala kekurangan unsur Kalium dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.       Daun
Daun tanaman padi yang kekurangan Kalium akan berwarna hijau gelap dengan banyaknya bintik-bintik yang warnanya yang menyerupai karat. Bintik-bintik itu pertama-tama muncul pada bagian atas daun yang sudah tua, ujung daun dan tepi daun menjadi seperti terbakar (necrotic), berwarna coklat kemerahan atau coklat kuning. Daun-daun tua, khususnya di tengah hari akan terkulai dan daun-daun muda menggulung ke arah atas dan memperlihatkan gejala-gejala kekurangan air
b.      Batang
Batang tanaman padi yang kekurangan Kalium akan tumbuh pendek dan kurus. Dan kebanyakan varietas-varietas padi yang kekurangan Kalium lebih mudah rebah
c.       Akar
Pertumbuhan akar biasanya sangat terbatas, ujung akar akan tumbuh kurus dan pendek, dan akar selalu cenderung berwarna gelam dan hitam. Akar-akar cabang dan akar rambat sangat kurus dan selalu memperlihatkan gejala pembusukan akar.
d.      Bulir dan Malai
Pertumbuhannya akan pendek dan umumnya mempunyai persentase kehampaan buah yang tinggi. Sedang jumlah bulir yang berisi untuk setiap helainya akan rendah, bulir-bulir padi akan berukuran kecil dan tidak teratur bentuknya, mutu dan berat 1.000 bulir akan berkurang, persentase bulir-bulir yang tidak berkembang dan tidak dewasa bertambah.
4.      Kekurangan unsur hara Kalsium (Ca)
a.       Daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan warna, pada ujung dan tepi-tepinya klorosis (berubah menjadi kuning) dan warna ini menjalar di antara tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat mati
b.      Kuncup-kuncup muda yang telah tumbuh akan mati
c.       Pertumbuhan sistem perakarannya terhambat, kurang sempurna malah sering salah bentuk
d.      Pertumbuhan tanaman demikian lemah dan menderita
5.      Kekurangan unsur hara Magnesium (Mg)
a.   Daun-daun tua mengalami klorosis (berubah menjadi kuning) dan tampak di antara tulang-tulang daun, sedang tulang-tulang daun itu sendiri tetap berwarna hijau. Bagian di antara tulang-tulang daun itu secara teratur berubah menjadi kuning dengan bercak-bercak merah kecoklatan
b.      Daun-daun mudah terbakar oleh teriknya sinar matahari karena tidak mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah warna menjadi coklat tua/kehitaman dan mengkerut
c.       Pada tanaman biji-bijian, daya tumbuh biji kurang/lemah, malah kalau toh ia tetap tumbuh maka ia akan nampak lemah sekali.
6.      Kekurangan unsur hara Belerang (S)
a.      Daun-daun muda mengalami klorosis (berubah menjadi kuning), perubahan warna umumnya terjadi pada seluruh daun muda, kadang mengkilap keputih-putihan dan kadang-kadang perubahannya tidak merata tetapi berlangsung pada bagian daun selengkapnya
b.    Perubahan warna daun dapat pula menjadi kuning sama sekali, sehingga tanaman tampak berdaun kuning dan hijau, seperti misalnya gejala-gejala yang tampak pada daun tanaman teh di beberapa tempat di Kenya yang terkenal dengan sebutan”Tea Yellow” atau”Yellow Disease”
c.     Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus, batang tanaman berserat, berkayu dan berdiameter kecil
d.      Pada tanaman tebu yang menyebabkan rendemen gula rendah
e.       Jumlah anakan terbatas.
7
  Kekurangan unsur hara Besi (Fe)
    Defisiensi (kekurangan) zat besi sesungguhnya jarang terjadi. Terjadinya gejala-gejala pada bagian tanaman (terutama daun) kemudian dinyatakan sebagai kekurangan tersedianya zat besi adalah karena tidak seimbang tersedianya zat Fe dengan zat kapur (Ca) pada tanah yang berlebihan kapur dan yang bersifat alkalis. Jadi masalah ini merupakan masalah pada daerah-daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur.
a.   Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-mula secara setempat-setempat berwarna hijau pucat atau hijau kekuning-kuningan, sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringan-jaringannya tidak mati
b.     Selanjutnya pada tulang daun terjadi klorosis, yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi kuning dan ada pula yang menjadi putih
c.   Gejala selanjutnya yang lebih hebat terjadi pada musim kemarau, daun-daun muda banyak yang menjadi kering dan berjatuhan
d.    Pertumbuhan tanaman seolah terhenti akibatnya daun berguguran dan akhirnya mati mulai dari pucuk.

8 Kekurangan unsur hara Mangan (Mn)
  Gejala kekurangan Mangan (Mn) hampir sama dengan gejala kekurangan Besi (Fe) pada tanaman,yaitu:
a.     Pada daun-daun muda di antara tulang-tulang dan secara setempat-setempat terjadi klorosis dari     warna hijau menjadi warna kuning yang selanjutnya menjadi putih
b.      Tulang-tulang daunnya tetap berwarna hijau, ada yang sampai kebagian sisi-sisi dari tulang
c.       Jaringan-jaringan pada bagian daun yang klorosis mati sehingga praktis bagian-bagian tersebut mati, mengering, ada kalanya yang terus mengeriput dan ada pula yang jatuh sehingga daun tampak menggerigi
d.   Pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, terutama pada tanaman sayuran tomat, seledri, kentang dan lain-lain, begitu juga pada tanaman jeruk, tembakau dan kedelai
e.       Pada tanaman gandum, bagian tengah helai daun berwarna coklat, kemudian patah
f.       Pembentukan biji-bijian kurang baik (jelek).
9
Kekurangan unsur hara Tembaga/Cuprum(Cu)
Kekurangan unsur hara Tembaga (Cu) acapkali ditemukan pada tanah-tanah organik yang agak asam, tanda-tandanya dapat dilihat sebagai berikut:
a.       Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu dan kemudian mati (die back), sedang ranting-rantingnya berubah warna pula menjadi coklat dan mati pula
b.      Ujung daun secara tidak merata sering ditemukan layu, malah kadang-kadang klorosis, sekalipun jaringan-jaringannya tidak ada yang mati
c.       Pada tanaman jeruk kekurangan unsur hara tembaga ini menyebabkan daun berwarna hijau gelap dan berukuran besar, ranting berwarna coklat dan mati, buah kecil dan berwarna coklat
d.  Pada bagian buah, buah-buahan tanaman pada umumnya kecil-kecil warna coklat dan bagian dalamnya didapatkan sejenis perekat (gum).
1
  Kekurangan unsur hara Seng/Zincum (Zn)
a.       Terjadi penyimpangan pertumbuhan pada bagian daun-daun yang tua, yaitu:
·         Bentuknya lebih kecil dan sempit daripada bentuk umumnya
·         Klorosis terjadi di antara tulang-tulang daun
·    Daun mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-daun yang ada di bagian bawah menuju ke puncak
b.      Pada padi sawah gejala terlihat 2 - 4 minggu setelah tanam, yaitu adanya pemutihan di bagian tengah daun. Kekurangan yang parah menyebabkan daun tidak mau terbuka
c.     Pada tanaman jagung gejala terlihat 1 - 2 minggu setelah bibit muncul di permukaan tanah, daun-daun muda menunjukkan garis-garis kuning dan terus menguning sampai ke dasar daun, sedang tepi daun tetap hijau
d.      Pada kacang tanah gejala terlihat setelah tanaman berumur 1 bulan, mula-mula jaringan di antara urat-urat dan nampak menguning dan akhirnya hanya pada urat-urat daun saja akan tetap hijau. Tanaman kerdil dan polong sedikit.
.  Kekurangan unsur hara Molibden (Mo)
a.   Secara umum daun-daun mengalami perubahan, kadang-kadang mengalami pengkerutan terlebih dahulu sebelum mengering dan mati. Mati pucuk (die back) biasa pula terjadi pada tanaman yang kekurangan unsur hara Mo
b.      Pertumbuhan tanaman tidak normal, terutama pada tanaman sayuran. Daun keriput dan mengering.
1 Kekurangan unsur hara Borium (Bo)
walaupun unsur hara Bo hanya sedikit saja yang diperlukan tanaman bagi pertumbuhannya, tetapi kalau unsur ini tidak tersedia bagi tanaman gejalanya cukup serius.
a.       Daun-daun yang masih muda terjadi klorosis, secara setempat-setempat pada permukaan daun bawah yang selanjutnya menjalar kebagian tepi-tepinya. Jaringan daun mati
b.      Daun yang baru muncul tumbuh kerdil, kuncup-kuncup mati dan berwarna kehitaman atau coklat
c.       Dapat menimbulkan penyakir fisiologis, khususnya pada tanaman sayuran, tembakau dan apel. Malah pada jagung bisa menimbulkan tongkol tanpa biji sama sekali
d.      Pada umbi-umbian pertumbuhannya kerdil, terdapat bercak-bercak atau lubang berwarna hitam pada umbi
e.       Pada tanaman bayam dan selada pucuk tanaman tumbuh tidak sempurna dan berwarna hitam
f.       Tangkai daun seledri membentuk celah-celah dan garis-garis tak teratur berwarna coklat. Anak-anak daun seledri berbercak-bercak coklat.
1  Kekurangan unsur hara Klorida (Cl)
a.       Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga
b.      Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan gejala seperti di atas.



Sabtu, 20 Februari 2016

PENUMBUHAN KELOMPOK TANI

I.    PENDAHULUAN
      Pembangunan pertanian secara umum tidak lepas dari peran kelompoktani sebagai subjek pelaku pertanian di tingkat bawah. Penyuluhan mempunyai peranan yang penting dimana penyuluh harus ditempatkan dalam konteks yang lebih besar, yaitu penyuluhan untuk pembangunan.
    Penyuluhan pertanian sebagai jalur pendidikan non formal menempatkan petani sebagai sumberdaya aktif dalam pembangunan untuk menggerakan sumberdaya non aktif demi tercapainya suatu manfaat dan tujuan.
    Strategi penyuluhan pertanian di dalam pembinaan petani dan keluarganya ditetapkan memalui pendekatan kelompok dengan tidak mengesampingkan pendekatan perorangan ataupun pendekatan massal.
     Kelompoktani sebagai kumpulan para petanidimana petani merupakan wadah kerjasama, wadah belajar dan unit produksi dan wadah pembinaan petani. Kelompok akan lebih efektif melaksanakan kegiatan sesuai peran dan fungsinya secara berkesinambungan bila faktor pengikat telah menjadi dominan dalam kegiatan berusaha tani setiap anggotanya.

II. PENGERTIAN
1.  Kelompoktani
    Kelompok tani adalah kumpulan petani yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan ( sosial, ekonomi, sumberdaya ), keakraban, keserasian yang dipinpin oleh seorang kontaktani.
     Jumlah anggota kelompoktani minimum 20 orang dan maksimum disesuaikan dengan jenis usaha dan kondisi setempat.
    Kelompoktani dapat tumbuh dan berkembang berdasarkan jenis usahatani             ( Tanaman pangan, Ternak, Ikan ).
2. Kontaktani
    Kontaktani adalah pengurus kelompoktani yang dipilih dari dan oleh anggota kelompok berdasarkan musyawarah dan mufakat.

3. Kontaktani Nelayan Andalan (KTNA)
     KTNA adalah Kontaktani nelayan andalan yang diandalkan dan dipilih secara periodik  dari dan oleh seluruh kontaktani hamparan ataupun domisil yang ada dalam satu desa.  Sesuai dengan kondisi setempat jumlah KTNA dalam satu desa bisa lebih dari 1 orang
4. Kelompok Kontak tani Nelayan Andalan
     Adalah kumpulan dari KTNA pada satu wilayah tertentu seperti Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dan Nasional. Kelompok KTNA adalah mitra kerja pemerintah dan pengusaha dan pembawa aspirasi petani dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam pembangunan pertanian.

III. TUJUAN
        Pembinaan kelompoktani bertujuan untuk :
      1. Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan para petani dan keluarganya          dalam berusaha tani melalui kelompoknya yang pada gilirannya akan meningkatkan  produktivitas, pendapatan dan kesejahteraan.
   2.  terciptanya kondisi pembinaan yang berkesinambungan yang disesuaikan dengan peranan kelompok dan jenis usaha tani yang dikelola.
  3. meningkatkan dan mengembangkan peran serta aktif dari pihak terkait dalam pembangunan sub sektor pertanian.

IV. PERANAN DAN FUNGSI KELOMPOK TANI
      Peranan dan fungsi kelompoktani adalah : sebagai wadah belajar mengajar, unit produksi usaha tani, wahana kerjasama antar anggota kelompok atau antara kelompok dengan pihak lain serta wadah pembinaan petani.
     1.  Sebagai wadah belajar mengajar
         sebagai wadah belajar mengajar kelompoktani merupakan wadah bagi setiap anggotanya   untuk berintegrasi guna meningkatkan PKS ( pengetahuan, keterampilan dan sikap )         dalam berusaha tani yang lebih baik dan menguntungkan serta berperilaku ebih mandiri.
     Untuk maksud tersebut, pembinaan diarahkan agar setiap angota kelompok secara merata memiliki kemampuan :
a. Menggali dan merumuskan hal-hal yang berkaitan dengan keperluan belajar.
b. Menciptakan sarana belajar
c. Berperan aktif dalam proses belajar mengajar.
d. Mampu mengemukakan pendapat, keinginan maupun masalah yang dihadapi.
e. Mentaati dan melaksanakan kesepakatan yang dihasilkan bersama
f. Merencanakan dan melaksanakan pertemuan dalam kelompok.

2. Kelompoktani sebagai unit produksi pertanian
     Sebagai unit produksi usahatani, kelompoktani merupakan satu kesatuan unit usahatani, untuk mewujudkan kerjasama dalam mencapai skala ekonomi yang lebih menguntungkan dan merupakan unit produksi dari KUD dengan sistem agribisnis.
    Pembinaan diarahkan agar setiap anggota kelompok memiliki kemampuan sebagai berikut :
    a. Mengelola administrasi kelompok.
    b. Mengatasi keadaan darurat.
c. Memahami tentang perkoperasian dan mampu berperan dalam pengembangan operasi.
d. Mentaati dan melaksanakan kesepakan bersama
e. Menerapkan teknologi maju dalam berusahatani.
f. Menyusun rencana usaha tani.
g. Mengambil keputusan dalam menentukan pola usaha tani yang menguntungkan.
3. Kelompoktani sebagai wahana kerjasama
Sebagai wahana kerjasama , kelompoktani merupakan tempat untuk memperkuat kerjasama diantara sesama petani anggota kelompok dan antara kelompok dengan pihak lain untuk menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan.
Untuk pembinaan kelompoktani ternak agar kelompok memiliki kemampuan – kemampuan dalam :
a. Menciptakan suasana saling kenal, saling percaya dan selalu ingin melakukan kerjasama yang saling menguntungkan.
b. Menciptakan suasana keterbukaan antar sesama anggota kelompok.
c. Mengembangkan kedisiplinan dan rasa tanggungjawab diantara sesama anggota.
d. Mengadakan pemupukan modal untuk keperluan pengembangan usaha anggota.
e. Bekerjasama dengan pihak lain penyedia sarana produksi.
4. Sebagai wadah pembinaan Petani
Sebagai wadah pembinaan petani, kelompoktani mempunyai kedudukan yang strategis dalam upaya peningkatan PSK para anggota. Arahan-arahan dan kebijaksanaan pembangunan akan lebih mudah disampaikan dan disebarluaskan melalui kelompok.
Dalam rangka penumbuhan kelompok, fungsi sebagai wadah pembinaan akan lebih dominan, namun demikian sejalan dengan meningkatnya aktivitas kelompok, secara berangsur-angsur fungsi kelompok lainya akan dapat dijalankan.

V. UPAYA PENUMBUHAN KELOMPOK
Upaya penumbuhan kelompoktani diarahkan pada tumbuhnya suatu proses kerjasama yang bersumber dari kesadaran petani dengan cara bergabung dalam kelompoktani untuk meningkatkan taraf hidup.
Penumbuhan kelompoktani dapat berdasarkan hamparan, domisili, atau jenis usahatani, tergantung kesepakatan para petani.
Ada 3 macam cara yang dapat ditempuh dalam penumbuhan kelompoktani yaitu :
      1.  Menumbuhkan kelompok dari yang belum ada menjadi ada.
      2.  Penumbuhan kelompok yang sudah ada agar menjadi lebih berkembang.
      3.  Menumbuhkan kelompok baru dengan pemecahan dari kelompok yang sudah ada.
Dalam rangka penumbuhan kelompok perlu dilihat kondisi-kondisi kesamaan kepentingan, kesamaan kondi sumber daya alam, kesamaan kondisi sosial ekonomi, keakraban, keserasiannya. Sehingga akan dapat diciptakan suatu faktor pengikat untuk kelestarian kehidupan berkelompok, dimana setiap anggota akan merasa memiliki dan menikmati manfaat.
Dalam satu wilayah kerja penyuluh pertanian dapat ditumbuhkan dan dikembangkan beberapa kelompok berdasarkan jenis usaha maupun kegiatan disesuaikan  dengan kebutuhan petani setempat.

VI. TINGKAT KEMAMPUAN KELOMPOKTANI
Pembinaan kelompoktani merupakan upaya untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan kelompoktani dalam melaksanakan kegiatan sesuai dengan fungsinya.
Upaya pembinaan kelompoktani diselaraskan dengan tingkat kemampuan kelompok yang diukur dengan menggunakan 5 tolok ukur kemampuan kelompok, yaitu :
1. Kemampuan merencanakan kegiatan untuk meningkatkan produktivitas usahatani para anggotanya dengan penerapan rekomendasi yang tepat dan memanfaatkan sumberdaya alam secara optimal, dengan nilai maksimal 100.
2. kemampuan melaksanakan dan mentaati perjanjian dengan pihak lain, dengan nilai maksimal 200.
3. kemampuan pemupukan modal dan pemanfaatan pendapatan secara rasional, nilai maksimal 150.
4. kemampuan meningkatkan hubungan yang melembaga antara kelompok dengan koperasi dengan nilai maksimal 300.
5. kemampuan menerapkan teknologi dan pemanfaatan imformasi serta kerjasama kelompok yang dicerminkan oleh tingkat produktifitas dari usahatani para anggota, dengan nilai maksimal 250.

PEMANFAATAN PUPUK KANDANG

I. PENDAHULUAN

Penggunaan pupuk kandang sudah sejak dulu sudah digunakan oleh para petani dipedesaan, terutama di daerah daerah yang topografinya miring ( daerah pegunungan ) dan sebagian didaerah topografi datar, namun sejalan dengan penggunaan pupuk kimia yang semakin meningkat , penggunaan pupuk kandang semakin tergusur oleh pupuk kimia hal ini karena peggunaan pupuk kimia sagat praktis tanpa memerlkan suatu proses oleh petani dibandingkan denganmenggunakan pupuk kandang yang harus melalui proses. Namaun dengan semakin sadarnya konsumen dan petani untuk kelestarian alam maka sedikit demi sedikit penggunaan pupuk kandang dalam hal ini pupuk biologis semakin banyak digunakan oleh petani, banyak produk-produk pertanian yang didinginkan oleh pasar yang tidak mengandung bahan kimia. 

 II. PENGUNAAN PUPUK KANDANG 

 Syarat penggunaan pupuk kandang yang baik antara lain adalah : 
1. kehalusan pupuk kandang 
2. keseragaman pupuk kandang. Efisiensi pengunaan pupuk kandang akan meningkat dengan semakin halusnya dan semakin seragamnya pupuk tersebut. Pemberian pupuk kandang biasanya bergantung kepada : 
3. Jumlah Pemberian Pemberian yang sedikit tapi sering lebih baik daripada pemebrian sekaligus banyak. Hal ini antara lain karena pemulihan unsur hara lebih banyak. Pemberian misalnya 16 ton/ha akan memberikan pemulihan zat hara 25 – 30 % dibandingkan misalnya dengan pemberian 32 ton/ha. 4. Penyebaran pupuk Pupuk yang cukup halus dan penyebarannya merata tentu hasilnya akan lebih baik. Persoalan rata atau tidaknya, akan lebih mudah dilakukan dengan pemberian yang lebih sedikit daripada penggunaan pupuk yang lebih banyak. 
5. Pemberian pupuk lebih baik dipermukaan daripada dibenamkan Dibenankan atau tidak, tergantung tanaman yang akan dipupuk 
 6. Rasio C dan N Jika pemberian pupuk kandang yang berjerami banyak akan menyebabkan rasio C dan N lebih luas. Hal ini disebabkan karena adanya immobilisasi dari N oleh pertumbuhan jasad renik yang tinggi. Kalau hal ini tidak diinginkan, maka harus menunggu agar immobilisasi oleh mikroba tersebut sudah berhenti dan nitrifikasi sudah mulai aktif. 
7. Perbaikan komposisi pupuk kandang Kadar N dan K pupuk kandang 5 kali lebih banyak dari pada P sehingga sangat tidak seimbang, oleh arena itu sangat perlu penambahan unsur P dalam umlah tertentu dari pupuk buatan, misalnya superpospat. 
8. Penambahan Fosfat Jumlah penambahan fosfat tergantung pada jumlah pupuk yang akan diberikan/ha. Bila direncanakan menggunakan pupuk kandang sebanyak 10 ton/ha maka perlu diberikan posfat sebanyak 15 Kg/ton pupuk kandang 
9. Top dressing Top dressing adalah penyebaran pupuk langsung kepada tanaman. Top dresing lapangan rumput dengan pupuk kandang dapat dilakukan terutama bila lapangan rumput ntersebut akan dibajak dan ditanami . bila tanah asam dan kapur tidak tersedia maka dianggap perlu untuk memberikan pupuk kandang agar diperoleh pertumbuhan yang baik, dengan demikian pupuk kandang menggantikan fungsi apur, memperkuat dan melindungi tanaman. Pupuk kandang untuk buah-buahan sangat penting terutama bila tanah berpasir. Hal ini karena mempertahankan bahan organik dan Nmerupakan faktyor penting dalam kebun tersebut. Kalau pupuk kandang ditangani secara baik, maka pupuk kandang dapat merupakan pupuk terbaik untuk usaha pertanian intensif hal ini disebabkan karena : kaya zat hara, bahan organik mudah lapuk bersamaan masuknya ke dalam tanah, sumber N bahkan terkadang sumber K, memperbaiki sifat fisik dan biologis tanah. 

III. PENGGUNAN PUPUK KANDANG JANGKA WAKTU LAMA 

Meskipun penggunaan pupuk kandang mempunyai beberapa keungulan dalam usaha pertanian namun perlu diikuti beberapa kemungkinan yang terjadi terutama dipandang dari segi lingkungan, bila penggunaannya dalam jangka waktu yang panjang. Dalam prakteknya faktor ekonomi sering menyebabkan petani harus meningkatkan limbah ternak sebagai pupuk dan sering digunakan dalam jangka panjang, hal ini erjadi di daerah-daerah yang limbah ternaknya tersedia dalam jumlah banyak. Kelebihan N dan P serta garam-garam yang larut dapat menyebabkan poplusi pada tanah dan sumber daya air, juga akan terjadi akumulasi logam-logam berat. Oleh karena itu perlu dikembangkan suatu praktik pengolahan limbah yang terbaik untuk mencegah kemungkinan terjadinya polusi tersebut. Oleh karena itu diperlukan kontrol dalam prosedur operasional dan penelolaannya Pupuk kandang untuk buah-buahan sangat penting terutama bila tanah berpasir. Hal ini karena mempertahankan bahan organik dan Nmerupakan faktyor penting dalam kebun tersebut. Kalau pupuk kandang ditangani secara baik, maka pupuk kandang dapat merupakan pupuk terbaik untuk usaha pertanian intensif hal ini disebabkan karena : kaya zat hara, bahan organik mudah lapuk bersamaan masuknya ke dalam tanah, sumber N bahkan terkadang sumber K, memperbaiki sifat fisik dan biologis tanah. Kalau pupuk kandang ditangani secara baik, maka pupuk kandang dapat merupakan pupuk terbaik untuk usaha pertanian intensif hal ini disebabkan karena : kaya zat hara, bahan organik mudah lapuk bersamaan masuknya ke dalam tanah, sumber N bahkan terkadang sumber K, memperbaiki sifat fisik dan biologis tanah. Guna menghindari pengaruh negatif lingkungan dan produksi tanaman, dianjurkan menggunakan limbah ternak secepat an seefisien mungki hingga ditemukannya pembuangan limbah ternak yang baik. Proses tersebut akan sempurna bila limbah ternak tersebut dikembalikan ke lahan pertanian yang digunakan untuk produksi bahan makanan ternak, banyak anjuran tentang tingkat dan waktu penggunaan limbah ternak untuk berbagai wilayah tetapi pada umumnya dikatakan agar N dari limbah ternak dan komponen lainnya tidak melebihi kebutuhan tanaman yang dipupuk. Oleh karena penggunaan N dari Limbah ternak dapat tercuci dan mencemari sumber air tanah yang akan membahayakan kita sebagai manusia. Tanah yang miring mempunyai potensi untuk kehilangan zat makanan dari pupuk ke tanah di sekitarnya dan air permukaan tanah. Iklim memungkinkan hal ini terjadi akan tetapi mineralisasi dan pelepasan zat yang terikat dengan litter karena adanya proses biologis. Kalau faktor-faktor ini digabung dengan cara penggunaan pupuk organik yang berat dapat menyebabkan lahan tersebut menjadi terdegradasi. Sampai sekarang masih sangat sedikit walaupun ada informasi tentang tingkat pencucian NO3 pada pemupukan lahan yang berat dengan limbah ternak dalam jangka panjang. Beberapa penelitian antara lain menyatakan bahwa tanah yang tidak diirigasi,N masuk kedalam tanah bersama dengan waktu selama curah hujsn tinggi N yang diaplikasikan tercuci dan masuk sampai kedalaman lebih dari 150 cm. Pada tanah yang dirigasi walau N bergerak ke kedalaman yang lebih dalam dibandingkan dengan tanah yang tidak dirigasi namun kehilangan N tidak terlihat sebelum banyak hujan, hal ini menyebabkan banyaknya N yang hilang. Polusi lebih berbahaya bila presipitasi berlebihan, karena pencucian melebihi kedalaman 150 cm tersebut 

IV. PENUTUP 

Meskipun penggunaan pupuk kandang mempunyai keunggulan dalam dunia pertanian, namun perlu diikuti beberapa kemungkinan yang terjadi terutama dipandang dari segi lingkungan, bila penggunannya dalam jangka waktu yang panjang. Kelebihan N dan P serta garam-garam yang larut dapat menyebabkan polusi pada tanah da sumberdaya air, juga akan terjadi akumulasi logam-logam berat.

Selasa, 09 Februari 2016

JERAMI UNTUK PUPUK ORGANIK

Penggunaan pupuk kimiayang dilakukan oleh petani secara terus menerus beberapa tahun ke belakang menyebabkan petani sudah sangat tergantung dengan pupuk kimia, pupuk kimia dengan segala permasalahannya hampir selalu muncul setiap tahun, mulai dari kelangkaan pupuk kimia atau kalaupun ada harganya sudah melebihi dari harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. penggunaan pupuk iia yang berlebihan juga dapat menyebabkan kandungan bahan organik dalam tanah semakin berkurang, menurut penelitian kandungan bahan organik tanah sawah di pulau jawa sudah menurun hingga 1 %, padahal kandungan organik yang ideal adalah 5 %, kondisi ini akan menimbulkan banyak masalah seperti efisiensi pupuk yang rendah, aktivitas mikroba tanah rendah serta struktur tanah yang kurang baik, akibatnya produksi padi cenderung menurun dan penggunaan pupuk kimia meningkat. solusi permasalah tersebut adalah dengan menambahkan bahan organik ke lahan sawah sehingga bahan organik yang ada di sawah meningkat lagi. selama ini petani melupakan salah satu sumberdaya yang dapat mempertahankan kesuburan tanah, yaitu jerami. jerami selama ini selalu dibakar oleh petani padahal kalau diolah jerami ini dapat menjadi kompos yang bermanfaat bagi tanah. di dalam jerami padi terdapat beberapa unsur hara yang berguna untuk tanaman seperti Nitrogen dan Kalium sehingga bisa menggantikan pupuk Urea dan pupuk KCL, dengan mengembalikan jerami ke sawah petani dapat menghemat biaya pupuk karena tidak perlu lagi membeli Urea dan KCL bahkan keuntungan lainnya tanah menjadi subur kembali. pembusukan jerami secara alami memerlukan waktu sekitar 30-45 hari, namun melalui pengomposan proses pembusukan akan lebih cepat dan tidak mengganggu pada saat pengolahan tanah. untuk satu ton jerami dapat diperoleh sekitar 500 kg kompos, berdasarkan penelitian kandungan yang ada dalam 1 ton kompos jerami adalah : Nitrogen : 2,11 % Fosfor : 0,64 % Kalium : 7,7 % Kalsium : 4,2 % Magnesium: 0,5 % Cu : 20 ppm Mn : 684 ppm Zn : 144 ppm berdasarkan data analisa di atas maka untuk 1 ton jerami setara dengan : Urea : 41,3 kg Sp-36 : 5,8 kg KCL : 89,17 kg Penggunaan kompos jerami secara rutin dapat menurunkan kebutuhan pupuk kimia, sehingga mengurangi biaya untuk pembelian pupuk kimia.

Senin, 01 Februari 2016

SUKUN PANGAN ALTERNATIF PENGGANTI NASI


Sukun merupakan jenis tanaman sumber karbohidrat yang cukup tinggi. sejak jaman penjajahan Belanda sukun lebih populer sebagai sumber pangan alternatif. di beberapa daerah lain sukun umumnya dimakan sebagai makanan sampingan.
sukun mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi, terutama kandungan karbohidrat yang mencapai 28,2 gr, energi 108 kalori, protein 1,3 gr dan lemak 0,3 gr dalam setiap 100 gr bahan sukun.



Tanah dan Iklim

Tanaman sukun dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, seperti tanah Podsolik Merah Kuning, tanah berkapur dan rawa pasang surut. Tanaman sukun akan tumbuh lebih baik pada tanah subur seperti tanah alluvial dan regusol dan akan tumbuh lebih baik pada lahan-lahan dengan permukaan air tanah yang cukup dalam, bahkan sukun dapat tumbuh pada lahan-lahan marginal dan kering. Sukun dapat tumbuh mulai dari daerah dataran rendah hingga daerah dengan ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. pada umumnya sukun tumbuh optimal pada ketinggian sampai 400 m DPL dengan suhu rata-rata 20-24 Derajat Celcius dengan curah hujan 1500 - 2500 mm/tahun dengan kelembaban 79-90 %

Pembibitan dan Penanaman

Sukun tidak bisa diperbanyak dengan biji karena sukun tidak berbiji, jadi tanaman sukun hanya dapat diperbanyak dengan cara vegetatif yaitu dengan cara stek akar, cangkok dahan dan okulasi
penanaman sukun dilakukan pada awal musim hujan, seperti biasanya dengan terlebih dahulu membuat lubang tanaman dengan ukuran 60x60x60 cm dengan jarak tanam 8 x 12 meter. bibit yang baru ditanam harus dinaungi dari terik sinar matahari selama setahun pertama dan dipotong supaya tidak mudah rebah terkena hembusan angin atau oleh hewan.

Pemeliharaan

Tanaman muda yang baru ditanam sangat rentan terhadap kekeringan, karena itu harus ditanam pada musim hujan dan dinaungi, selain itu harus dijaga supaya tidak kekeringan.
Penyiangan dan pembumbunan merupakan kegiatan penting karena tanaman sukun mudah kalah dalam persaingan pengambilan unsur hara dari tanaman lainnya.
pemupukan merupakan upaya penting untuk supaya sukun tumbuh dengan baik, bisa dengan pupuk organik juga pupuk anorganik dengan memperhatikan jumlah, waktu dan cara yang tepat.
organisme pengganggu tanaman dalam kelompok hama antara lain penggerek buah, penggerek batang dan bekicot serta dari kelompok penyakit antara lain busuk buah dan gugur buah.

Panen

Tanaman sukun berbuah pada usia 3 tahun dengan produksi optimal pada umur 8 - 10 tahun. dengan pemeliharaan yang baik dapat mencapai produksi buah di atas 500 - 1000 kg/tanaman/tahun. di pulau Jawa sukun dipanen dua kali setahun yaitu pada bulan Januari/Februari saat panen raya dan bulan Juli/Agustus.
Buah Sukun menjadi tua setelah berumur tiga bulan sejak berbunga. tanda-tanda buah sukun yang tua dan siap dipetik ialah permukaan kulit yang semula kasar menjadi halus, warna buah berubah menjadi kekuningan kusam, buah sukun dipanen sebelum terlalu tua atau jatuh, karena kalau terlalu tua atau jatuh daging buahnya kan terasa pahit. buah sukun yang telah dipanen dapat disimpan selama satu mimggu.

Pasca Panen Sukun

pengemasan sukun yang baik akan dapat menjadikan buah sukun tidak mudah rusak akibat benturan, jika terjadi memar akan menjadikan buah sukun berubah rasanya. untuk penyimpanan jangan pada ruang tertutup, karena memacu pematangan buah sukun.
cara penyimpanan buah sukun yang baik adalah dalam bentuk gaplek atau tepung.

Cara Pembuatan Gaplek Sukun

Buah sukun dicuci bersih kemudian diiris, boleh dikupas atau tidak, lalu dijemur diterik matahari sampai kering dengan kadar air 14 %. jika irisan masih basah dan lembab selama semalam, akan terkontaminasi oleh jamur yang mengakibatkan irisan berwarna kuning dan akan mempengaruhi rasa, karena itu dianjurkan dilakukan pengeringan buatan misal dengan menggunakan oven sampai kadar air 14 % dan selanjutnya disimpan dalam tempat tertutup.

Pembuatan Tepung

cara pembuatan tepung sukun adalah kelanjutan dari pembuatan gaplek. gaplek ditumbuk, kemudian disaring dan bagian sisanya yang masih kasar ditumbuk kembali sampai halus begitu seterusnya.

sumber : Warta Penyuluhan Pertanian- Deptan 2005
BPP Kecamatan Sukra Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Indramayu